Geliat Koalisi dan Ahistorisnya Semut Merah PKB
Bahkan, pada akhir Mei lalu, tiga partai mendeklarasikan diri membentuk koalisi. Mereka adalah Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebenarnya, masih terlalu dini dalam membentuk koalisi. Akan tetapi, setidaknya partai-partai tersebut sudah menunjukkan posisi tawarnya kepada publik.
Ketiga partai itu merupakan partai pendukung pemerintah saat ini. Artinya dengan deklarasi tersebut, akan terjadi pembagian fokus antara menjalankan program pemerintah sampai 2024 dan membuat manuver politik sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo usai.
Tentu saja, akan sangat berat bila berharap ketiga partai tersebut untuk tetap bisa fokus menjalankan program pemerintah. Oleh sebab itu, dibutuhkan ketegasan Presiden Joko Widodo untuk menekan komitmen partai-partai tersebut tetap menyelesaikan program pemerintah.
Menariknya, komposisi Partai Golkar, PAN, dan PPP ini seperti mengulang sejarah pemilu 1999. Kala itu, PAN menginisiasi terbentuknya poros tengah yang terdiri partai-partai Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan (PK)—cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Baru menjelang pemilihan presiden, Golkar mendukung poros tengah dan kemudian berhasil menaikkan Abdurrahman Wahid sebagai presiden.
Semut merah merupakan salah satu operasi penjatuhan Gus Dur dari jabatannya sebagai presiden pada 2001 lalu. Dalam operasi semut merah yang dirancang dan dijalankan oleh mantan kekuatan Orde Baru dan Partai Keadilan.
Sementara itu, PKB juga dalam beberapa kali kesempatan juga menyatakan ingin membangun koalisi dengan PKS. Menariknya, Wakil Ketum PKB Jazilul Fawaid memberi nama koalisinya “Semut Merah”. Penamaan ini tentu ahistoris dan sedikit blunder.
Semut merah merupakan salah satu operasi penjatuhan Gus Dur dari jabatannya sebagai presiden pada 2001 lalu. Dalam operasi semut merah yang dirancang dan dijalankan oleh mantan kekuatan Orde Baru dan Partai Keadilan turut serta di dalamnya. Hal itu sudah diteliti dan ditulis dalam buku Menjerat Gus Dur.
Penamaan Semut Merah akan membuat sentimen negatif bagi di PKB di akar rumput terutama para pengurus PKB di masa kepemimpinan Gus Dur dan generasi muda nahdliyin yang melek dengan sejarah. Selain itu, koalisi PKB dan PKS akan sulit terjadi di akar rumput. Keduanya memiliki cara pandangan yang berbeda dalam hal keagamaan dan kebangsaan. Belum lagi perselisihan PKB dan PBNU, ini akan semakin berpotensi mengurangi suara PKB.
Sementara itu, partaipartai lain masih menggodok calon dan berkomunikasi serta menunggu satu sama lain. Menarik untuk melihat dan mencermati perkembangan terbaru para partai politik. Meski begitu, untuk para partai politik pemerintahan saat ini jangan melupakan tugas yang masih harus dikerjakan sampai 2024 dan tetap menjaga ruang publik untuk bebas dari SARA. Politik secukupnya, persatuan Indonesia selamanya. Salam Indonesia
[ Virdika Rizky Utama ]